Berita Vaksin

Berita Vaksin - Vaccine News

Adalah tempat untuk membaca dan mengetahui hal terbaru tentang penelitian dan perkembangan vaksin didunia, berita akan dirangkum dari berbagai sumber ilmiah dan populer yang bisa dipercaya dan mempunyai kredibilitas tinggi.

Halaman ini dikelolah secara ilmiah dan penuh tanggung jawab oleh seorang dokter yang mempunyai latar belakang pendidikan dan pelatihan tentang vaksin dan vaksinasi, sehingga apa yang dipaparkan di halaman ini bisa dipertanggung jawabkan.

Tuesday, September 10, 2013

Berita Vaksin - Kejadian Luar Biasa Penyakit Campak Karena Cakupan Vaksinasi Rendah



Kejadian Luar Biasa Penyakit Campak Karena Cakupan Vaksinasi Rendah

Sejak ditemukannya vaksin dan pemakaian vaksin yang meluas dimasyarakat, maka jumlah penyakit menular yang dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi telah berhasil dikurangi secara nyata dan bahkan dihilangkan dari peredaran dimuka bumi ini, seperti misalnya penyakit cacar, dan tidak lama lagi juga penyakit polio. 

Penyakit menular yang ber hasil dikurangi angka penularan dan angka kesakitannya dengan pemberian vaksinasi, misalnya penyakit campak, batuk rejan, tetanus, penyakit difteri, juga penyakit gondongan dan penyakit menular lainnya. 


Untuk bisa mencapai keadaan demikian, maka diperlukan beberapa usaha kesehatan yang terus menerus dan konsisten, yaitu :
  • Mempertahankan tingkat cakupan vaksinasi yang tinggi, minimal adalah sebesar > 75% - 85% didalam sekelompok masyarakat tertentu, sehingga akan memberikan perlindungan kelompok atau Herd Immunity bagi anggota kelompok lain yang tidak / belum sempat diberikan imunisasi

  • Memberikan vaksinasi ulangan atau booster pada orang dewasa dan orang tua yang pernah mendapatkan beberapa jenis vaksin dan imunisasi pada masa kecil dan waktu remaja, misalnya vaksin DTP (difteri, tetanus dan pertusis), karena dengan berlalunya waktu, maka jumlah antibody dalam tubuh orang dewasa dan orang tua ini akan berkurang sampai hilang, sehingga mereka menjadi rentan terhadap penyakit menular tersebut dan menjadi sakit bila tertular. Atau mereka akan menjadi pembawa kuman penyakit untuk ditularkan kepada bayi atau cucunya yang ada di-lingkungan hidup mereka  (http://selukbelukvaksin.com/vaksin-dtp-vaksinasi-pertusis-bagi-orang-dewasa/)


Kenyataannya yang sering terjadi adalah cakupan imunisasi yang rendah sehingga sering kita mendengar terjadinya KLB atau Kejadian Luar Biasa merebaknya suatu penyakit infeksi yang sebetulnya dapat dicegah dengan vaksin.

Yang masih segar dalam ingatan kita yaitu KLB penyakit polio tahun 2005 disuatu desa kecil di kabupaten Sukabumi, kemudian tahun 2012 terjadinya KLB penyakit difteri di Jawa Timur dan Madura.

Yang kita dengar akhir akhir ini adalah kejadian luar biasa penyakit campak yang sedang melanda negara Eropah dan Amerika, semua itu adalah bersumber karena cakupan imunisasi yang rendah, sehingga tidak memberikan efek perlindungan kelompok (Herd Immunity) kepada anggota kelompok tersebut.



Berikut ini adalah laporan  tentang merebaknya penyakit campak di Inggris dan Amerika :

Sudah lebih dari 18  bulan lamanya penyakit campak membangkitkan kenangan dunia Barat bahwa penyakit ini ditakuti dulu kala. Di zaman modern ini di Inggris, pada komunitas orang yang tidak melakukan vaksinasi, telah memungkinkan virus campak berkembang baik dengan subur, dan sekarang hal yang sama sedang terjadi di suatu kelompok keagamaan di Texas, Amerika.

Penyakit campak sedang merebak disuatu kelompok keagamaan di Texas, dimana 15 orang dari 25 orang jemaahnya telah tertular dan sakit campak.
Pihak Kesehatan yakin salah seorang jemaahnya mendapat infeksi virus ini sewaktu berkunjung diluar negeri. Virus ini menginfeksi 9 orang anak dan 6 orang dewasa anggota jemaat. Hampir semua korbannya tidak mempunyai catatan vaksinasi campak yang lengkap, atau bahkan tidak pernah diberikan vaksinasi campak sebelumnya.

Tampaknya karena cakupan vaksinasi campak yang rendah didalam kelompok inilah yang memungkinan hal ini terjadi. "Ini adalah contoh klasik bagaimana penyakit campak bisa kembali merebak dalam suatu kelompok anggota masyarakat", komentar William Schaffner, seorang ahli penyakit infeksi dari Vanderbilt University School of Medicine.

Karena pihak Kesehatan telah cukup lama memperingatkan kelompok keagamaan ini berhubung cakupan vaksiansi yang rendah diantara anggota jemaahnya yang cenderung menolak vaksinasi bagi dirinya juga anak anak mereka hanya karena masalah keyakinan saja.

Hal yang sama juga dialami oleh kelompok Yahudi Orthodox di New York, karena menolak vaksinasi campak dan terjadi 58 kasus penyakit campak pada tahun ini diantara anggota mereka.

Salah satu alasan kelompok keagamaan ini menolak pemberian vaksinasi antara lain karena mereka percaya terhadap penyembuhan penyakit cukup dengan keyakinan saja dan juga kuatir adanya hubungan vaksinasi atau pemberian sejumlah besar vaksin sekaligus pada bayi dengan kejadian autisme.  

Padahal telah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan tidak adanya hubungan sebab akibat antara vaksinasi dengan kejadian autisme bayi, demikian juga tidak adanya korelasi positif antara teori bahwa pemberian vaksinasi terlalu banyak (too many vaccines theory) akan menimbulkan kejadian autisme bayi. 

Source : 
fiercevaccines.com, Nick Paul Taylor,  August 27th, 2013
 
 Kesimpulan
  • Tidak semua jenis vaksin akan memberikan kekebalan penyakit yang seumur hidup, umumnya adalah sekitar belasan atau maksimal puluhan tahun saja, seperti vaksin influenza, vaksin vaksin hepatitis A dan B, vaksin meningitis, vaksin pneumonia, vaksin DTP dan vaksin MMR  

  • Diperlukan vaksinasi tambahan atau vaksinasi booster untuk penyakit infeksi yang bisa dicegah dengan vaksin pada orang dewasa dan orang tua, misalnya vaksin DTP untuk kaum dewasa dan orang tua dalam bentuk vaksin Tdap, untuk mencegah penularan penyakit pertusis pada cucu yang tinggal serumah dengannya, vaksin pneumonia, vaksin influenza. ( http://selukbelukvaksin.com/vaksin-dtp-vaksinasi-pertusis-bagi-orang-dewasa/)

  • Pada masyarakat yang cakupan vaksinasinya telah mencapai 75% - 85% akan memberikan efek perlindungan kelompok atau Herd Immunity kepada anggotanya yang tidak atau belum sempat diberikan vaksinasi, sehingga mereka bisa terlindung dari bahaya penularan bibit penyakit dan menjadi sakit. 
 
  • Autisme tidak disebabkan oleh vaksin dan vaksinasi, juga tidak karena pemberian beberapa jenis vaksin bersamaan sekaligus. Ada kecurigaan bahwa faktor genetik, status kesehatan ibu sewaktu hamil, keadaan kesehatan janin selama didalam kandungan, bayi yang lahir prematur, dan lain hal yang perlu dicermati lebih lanjut

  • Ketahuilah bila kita atau anggota keluarga kita menolak vaksinasi, hal ini bukan hanya membahayakan kesehatan diri kita sendiri saja, tetapi juga membahayakan orang dan masyarakat lingkungan sekitar kita, karena tidak adanya perlindungan kelompok atau herd immunity untuk orang sekitar. Sebagai warga yang bertanggung jawab, maka sebaiknya kita dan anggota keluarga mendapatkan vaksinasi sesuai program dan anjuran pihak Kesehatan 

Vaccine Saves Lifes !

No comments:

Post a Comment