Berita Vaksin

Berita Vaksin - Vaccine News

Adalah tempat untuk membaca dan mengetahui hal terbaru tentang penelitian dan perkembangan vaksin didunia, berita akan dirangkum dari berbagai sumber ilmiah dan populer yang bisa dipercaya dan mempunyai kredibilitas tinggi.

Halaman ini dikelolah secara ilmiah dan penuh tanggung jawab oleh seorang dokter yang mempunyai latar belakang pendidikan dan pelatihan tentang vaksin dan vaksinasi, sehingga apa yang dipaparkan di halaman ini bisa dipertanggung jawabkan.

Wednesday, October 9, 2013

Berita Vaksin - Hubungan Anak Autisme dan Gangguan Pola Tidur

Berita Vaksin - Hubungan Anak Autisme dan Gangguan Pola Tidur


Ternyata banyak sekali hal tak terduga yang bisa kita dapatkan dalam perkembangan bayi atau anak yang menderita ASD (Autism Spectrum Disorder) selama proses perkembangan dan pertumbuhan mereka menuju masa remaja.
Dan temuan ini banyak sekali membantu para ilmuwan dan Orang Tua untuk mengantisipasi kelaianan ini, bahka mungkin dengan intervensi kedokteran yang tepat pada usia dini, bisa membantu mengurangi dan meringankan gejalah ASD pada bayi dan anak anak tersebut.

Berikut ini adalah hasil penelitian tentang gangguan pola tidur (durasi tidur dan frekuensi terbangun sewaktu tidur malam) pada bayi dan anak yang mempunyai kecenderungan atau tendensi menderita gangguan ASD (Autism Spectrum Disorder).

Gejalah gangguan pola tidur seringkali terjadi pada anak anak hingga remaja yang menderita autisme, demikian diungkapkan baru baru ini dalam suatu penelitian.

Suatu penelitian kohort anak anak berskala besar dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa anak anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD), durasi tidur mereka berkurang sekitar 17 hingga 43 menit lama tidurnya setiap malam (sejak mereka berusia 30 bulan dan berlanjut hingga berusia 11 tahun), jika  dibandingkan dengan teman teman mereka yang tidak menderita ASD.
Mereka ini juga lebih banyak mengalami terbangun sewaktu tidur, minimal 2 kali terbangun sepanjang malam.     
"ini adalah penelitian longitudinal pertama yang menyangkut berkurangnya durasi tidur dan jumlah frekuensi terbangun sewaktu tidur malam pada anak anak, dengan mengumpulkan data prospektif untuk membuat diagnosa ASD, bahkan gangguan pola tidur (durasi tidur dan frekuensi terbangun sewaktu tidur malam) seringkali dilaporkan oleh para Orang Tua jauh sebelum bayi atau anak mereka didiagnosa sebagai penderita gangguan ASD" demikian tulis Dr.Joanna S. Humphreys, MBChB dan kawan kawan, dari Rumah Sakit Anak di Toronto, Canada.    

Jadi dengan kata lain, kita telah bisa mendeteksi dan "meramalkan" bahwa bayi atau anak tersebut akan menderita gangguan ASD dimasa pertumbuhannya nanti dengan melihat adanya gangguan pola tidur (durasi atau lama tidur setiap malam dan jumlah frekuensi terbangun sewaktu tidur malam). Sehingga diharapkan dengan memperbaiki dan menghilangkan gangguan pola tidur bayi dan anak ini, maka akan bisa mengurangi jumlah bayi dan anak penderita ASD dimasa depan atau meringankan gejalah ASD pada bayi dan anak tersebut.  

"Gangguan pola tidur ini adalah penting sebagai tanda bagi kelompok anak ini yang mungkin ...akan berkaitan dengan bertambahnya gejalah autisme, dan mempunyai potensi untuk bisa diobati dengan program koreksi tingkah laku dan atau dengan intervensi pengobatan farmakologis dengan obat-obatan seperti misalnya obat melatonin" tambaha salah satu staff penelitian tersebut.


Pentingnya Penilaian Gangguan Pola Tidur Sedini Mungkin
  
Anak dengan ASD juga mengalami lebih banyak frekuensi terbangun sewaktu tidur malam, oleh para ahli dikelompokkan sebagai "terbangun lebih dua kali semalam" sejak mereka berusia 30 bulan dan seterusnya.

Pada saat berusia 30 bulan, maka sekitar 12.5% dari kelompok bayi ASD akan terbangun lebih dari dua kali diwaktu tidur malam, dibandingkan dengan hanya 5% bayi yang normal.
Bahkan perbedaan ini semakin menyolok pada saat mereka telah mencapai usia 81 bulan (sekitar usia 7 tahun), yaitu sebanyak 10.9% bayi ASD berbanding dengan 0.5% bayi normal. 

Secara keseluruhan, penelitian ini menekankan pentingnya menilai pola gangguan tidur sedini mungkin pada bayi dengan gangguan ASD, untuk memberikan dukungan dan garis panduan kepada Orang Tua, untuk mengantisipasi terjadinya gangguan ASD pada bayi dan anak mereka, dan mempertimbangkan pemakaian melatonin untuk mengatasi gangguan pola tidur ini. Demikian penjelasan para dokter ahli penelitian ini.

Para ahli ini juga menambahkan bahwa adanya hubungan erat yang nyata antara berkurangnya durasi waktu tidur dengan berkurangnya pembentukan sel neuron saraf diotak.
"sehingga jika teori ini terbukti benar adanya, maka kelompok bayi dengan ASD akan memperoleh manfaat perbaikan dengan menambah jumlah waktu durasi tidur mereka" tulis mereka dalam hasil penelitian diatas.   

Banyak bukti nyata yang mendukung bahwa dengan pola tidur yang baik, akan membantu tubuh melakukan regenerasi penggantian dan rejuvenalisasi (peremajaan) sel sel tubuh yang telah rusak dan membentuk sel tubuh yang baru, sehingga tidur ini sangat penting sekali, terutama tidur yang nyenyak dan cukup lama, yaitu durasi waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang baik  
  
Catatan :
Hasil penelitian ini telah diterbitkan secara online oleh the Archives of Disease in Childhood. Septeber 30, 2013
 




Vaccine Saves Lives !