Berita Vaksin

Berita Vaksin - Vaccine News

Adalah tempat untuk membaca dan mengetahui hal terbaru tentang penelitian dan perkembangan vaksin didunia, berita akan dirangkum dari berbagai sumber ilmiah dan populer yang bisa dipercaya dan mempunyai kredibilitas tinggi.

Halaman ini dikelolah secara ilmiah dan penuh tanggung jawab oleh seorang dokter yang mempunyai latar belakang pendidikan dan pelatihan tentang vaksin dan vaksinasi, sehingga apa yang dipaparkan di halaman ini bisa dipertanggung jawabkan.

Friday, November 1, 2013

Berita Vaksin - Hubungan Demam Kejang Dengan Usia Saat Imunisasi Vaksin Campak / Measles

Berita Vaksin - Hubungan Kejang Demam Dengan Usia Saat Imunisasi Vaksin Campak / Measles

Bayi Demam Kejang - Source www.sundaytimes.lk
Salah satu kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) setelah bayi kita diberikan imunisasi vaksin yang mengandung komponen vaksin measles yaitu terjadinya demam dan kejang, meskipun kejadian ini tidak banyak dan tidak selalu terjadi.
Selama ini kita tidak tahu apa sebabnya atau apakah ada hubungan sebab akibat antara KIPI demam kejang dengan vaksin yang mengandung komponen vaksin campak atau measles ini, namun sudah banyak ilmuwan yang manarik kesimpulan bahwa kejadian ini memang mempunyai huubungan sebab akibat yang positif.

Dalam penelitian yang lebih baru, mengungkapkan fakta bahwa bayi berusia 12 - 15 bulan, sesuai anjuran dan rekomendasi jadwal dari US CDC, yang menerima dosis pertama vaksin yang mengandung komponen vaksin campak, akan mempunyai resiko lebih kecil untuk mengalami demam kejang (febrile seizure) pasca vaksinasi jika dibandingkan dengan kelompok bayi yang baru mendapatkan vaksinasi yang mengandung komponen vaksin campak ini telah berusia 16 - 23 bulan. 

Dalam penelitian sebelumnya disimpulkan bahwa vaksin yang mengandung komponen vaksin campak akan berkaitan dengan terjadinya kejang yang disebabkan oleh demam yang timbul akibat vaksinasi, ini yang disebut demam kejang atau febrile seizure, ini seringkali terjadi 1 atau 2 minggu setelah vaksinasi.

Sebabnya tidak diketahui, hanya saja ilmuwan menduga setelah vaksinasi, maka terjadi replikasi (memperbanyak diri) virus campak didalam tubuh bayi pada minggu pertama atau minggu kedua setelah vaksinasi, dan hal ini akan menyebabkan timbulnya demam pada beberapa orang bayi.
Sebelumnya, kita juga tidak tahu apakah faktor usia bayi saat mendapatkan vaksinasi yang mengandung komponen vaksin campak akan menimbulkan demam dan kejang    

Jenis vaksin apa saja yang mengandung komponen vaksin campak atau measles ?
Nama dan jenis vaksin ini bisa kita baca di http://selukbelukvaksin.com/kelompok-vaksin-measles-mumps-rubella-vaksin-rubella/

Beberapa orang tua menunda pemberian vaksinasi berdasarkan pemikiran yang sebetulnya tidak benar bahwa "terlalu banyak vaksin" yang telah atau akan diberikan kepada bayi, sehingga membuat sistim pertahanan tubuh bayi menjadi kewalahan mengatasi semua beban imunisasi ini, kata Dr. Paul Offit, Kepala Divisi Penyakit Infeksi di Rumah Sakit Anak Philadelphia.  

Pemikiran orang tua ini tidak benar, Menurut Dr. Paul Offit, sistim pertahanan tubuh bayi sanggup menangani tantangan kesehatan tersebut (misalnya bayi akan mendapat paparan dari kuman dan virus yang beredar didalam lingkungan hidup kita) sejak menit pertama bayi dilahirkan. Anak yang tidak menerima perlindungan dengan imunisasi tepat waktunya akan meningkatkan bahaya dan resiko terkena infeksi dan menderita penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi yang biasanya terjadi pada saat mereka belum diberikan imunisasi.

Penelitian baru ini menganalisa informasi dari 840,348 orang bayi berusia 12 - 23 bulan, yang telah menerima vaksinasi yang mengandung komponen vaksin campak (misalnya MR, MMR atau MMRV) .
Maka bayi yang berusia 16 - 23 bulan adalah 6.5 kali lebih besar kemunginan mengalami demam kejang, yang tejadi dalam waktu 7 hingga 10 hari pasca vaksinasi. Atau bisa dikatakan bahwa akan terjadi 9.5 kasus demam kejang per 10,000 bayi yang divaksinasi dalam jangka waktu 7 hingga 10 hari pasca vaksinasi tersebut.

Sedangkan bayi yang menerima vaksin yang sama adalah lebih kecil kemungkinan terjadinya demam kejang dalam jangka waktu 7 - 10 hari pasca vaksinasi karena tindakan vaksinasi dilakukan sesuai dengan jadwal waktu yang direkomendasikan sesuai umur bayi tersebut, yaitu antara 12 - 15 bulan, bila dibandingkan dengan bayi berusia lebih tua yang terlambat mendapatkan dosis pertama vaksin campak, seperti yang diungkapkan dalam penelitian retrospektif ini.  

Sebagai pembanding saja, untuk bayi berusia 12 - 15 bulan mendapatkan dosis pertama vaksin campak, maka resiko terjadinya demam kejang adalah 3.4 kali kemungkinan terjadinya dalam waktu observasi 7 hingga 10 hari pasca vaksinasi. Atau sekitar 4 kasus demam kejang per 10,000 bayi yang divaksinasi.

Para peneliti dalam penelitian ini juga tidak yakin mengapa resiko demam kejang setelah vaksin campak adalah lebih besar pada bayi yang lebih tua daripada usia rekomendasi vaksinasi, Mungkin saja, bayi berusia 16 - 23 bulan ini mempunyai reaksi imunologi yang lebih hebat terhadap antigen vaksin campak dan mengakibatkan terjadinya demam kejang pada bayi kelompok usia tersebut.

Pertanyaannya sekarang adalah, apakah berbahaya bila terjadi demam kejang pada bayi pasca imunisasi vaksin yang mengandng komponen vaksin campak ?
Para penelitian menekankan bahwa resiko anak mengalami demam kejang yang sampai harus mendapatkan perawatan medis, yang terjadi pada beberapa minggu pasca imunisasi vaksin campak adalah sangat kecil, yaitu kurang dari 1 kasus per 1,000 dosis vaksin. Sedangkan resiko terjadi demam kejang karena infeksi campak alamiah (natural infection) adalah 7 kali lebih besar daripada yang pasca imunisasi.  


Kesimpulan : 

  • Rupanya faktor usia bayi  waktu imunisasi memegang peranan terjadinya demam kejang dalam waktu antara 7 - 10 hari pasca vaksinasi campak

  • Kebiasaan menunda usia vaksinasi MR, MMR atau MMRV bayi akan meningkatkan resiko terjadinya demam kejang pasca imunisasi 




Mengulur waktu imunisasi MMR akan meningkatkan resiko demam kejang bagi bayi Anda !

Source : http://www.medscape.com/viewarticle/812550

 

Vaccine Saves Lives !